Tanpa aku duga, ada juga yang mengikuti luahan kata aku di Facebook aku, yang selama ini aku menyangka hanya aku sahaja membacanya... Rupanya ada seorang sahabat yang menyukai post luahan aku yang dia anggap 'puitis'..
Jadi sebagai tanda 'terima kasih' kepadanya aku kongsikan post aku sepanjang 2010 hingga awal 2011 ni yang aku gelar Luahan Bila Ku Berlagu.. Tapi sayang seribu kali sayang, tak semua yang aku post aku ingat dan catatkan dimana-mana.. Yang mana terselamat, aku kongsikan~
1. "Semalam aku dalam ramai, namun hari ini aku berdiri sendiri dalam kesepian.. Semalam yang hangat telah hilang, tersisa di penghujung senja"
2. Seperti kulit yang membalut daging, seperti daging yang membalut tulang...
3. Sedetik cuma, bicara tersisa... Harapan tertinggal, jadi cerita~
4. Lukisan pudar pada kanvas yang ingin diwarna semula tapi warnanya tidak seperti yang asal...
5. "namun hangat itu kian hilang, seperti pelangi yang indah hilang perlahan-lahan... Hujung senja sekadar menanti hidup yang tersisa di kamar usia~"
6. Bagaimana mampu lagi tersenyum, jika senyum itu hanya untuk menipu diri.. Bayu berbisik gelombang menjerit~
7. "DIA" tidak pernah jauh, tetapi "dia" pula menjauhkan~ Kaca berselaput debu takkan jelas isi dalamnya...
8. Tatkala aku dalam kegentingan aku perlukan SAHABAT untuk bersama-sama aku, namun aku tidak punya banyak SAHABAT, berbanding hanya KAWAN~
9. Sekali pandang bintang di langit, jangan lupa rumput di bumi.. Tatkala siang bintang itu sudah pun tidak kelihatan~ Namun rumput tetap setia walau hanya tempat berpijak...
10. Halus bahasa indah kiasan, hanya yang celik mata hati mampu memberi interpretasi bahasa jiwa dan ekspresi dari sudut hati.. Tahu untuk memahami, dan mengerti itu berbeza.. Hanya aku yang kenal siapa aku~
11. Memang manusia sukakan kehalusan.. Itulah ketinggian budi nan luhur... Tidak mengguris kalbu semata~
12. Bersendirian itu sebengis kematian~
13. Berbahasa halus, berjiwa besar, sayangnya hidup penyair dihujung senja sentiasa diulit sepi...
14. Lalu dia pergi berkelana dalam sepi, berlagu syahdu... Mengubat jiwa duka namun tetap sepi mengekorinya~
15. Bila seruling senja berlagu sepi, lahirlah interpretasi diri, yang tangisnya tanpa air mata, lisannya tanpa suara~
16. Kerana bisa yang tak dibuang akan meracun diri.. Biarlah diluah andai itu dapat merawat diri..
17. Tiadalah halus, sekadar sekelumit pengalaman lepas mengajar diri~
18. Terkesamping, jauh dibuang... Dikutip bila perlu, dicampak bila tak nak.. Namun setia tetap ada
19. Jangan dibiar terpendam sehingga luput seperti cerita yang telah mati- SEJARAH~
20. Bintang, dipegang tak dapat, dicapai tak sampai~
21. Hanya jauhari mengenal manikam.. Mana yang elok kita perkukuhkan, mana yang condong kita sandarkan~ Tak nya luak..
22. Bahagianya persahabatan, manisnya kemafaan, indahnya ketelusan~
Aku bukanlah pandai menyusun kata atau bermadah bicara... Apa yang ingin aku kongsikan ialah keajaiban bahasa yang agung ialah keindahan bahasa dalam Al-Quran itu sendiri.. Tersusun rapi dan sangat indah... Memang banyak menginspirasikan aku selain dari inspirasi daripada pengalaman aku berjalan dan melihat dunia...
Kelana sang musafir seni, berjalannya atas muka bumi ini bukan sekadar berjalan, tapi ia memerhati dan menjadikannya pengalaman hidup yang sangat berguna baginya.. Walaupun ada yang menyangka pengalamannya sekadar hamparan debu yang hilang ditiup angin namun tetap ada gunanya bila tiba saat dan ketika.. Itulah dia, terkesamping, mengikut rentak sekeliling.. Diamnya memerhati, bicaranya lunak menenangkan semua.. Makin berisi makin tunduk, tiba masanya ia menyinar juga..
Mungkin sampai disini dahulu aku menulis, ada masa bertemu lagi, InsyaAllah... Kita merancang, Tuhan menentukan..
Sekdar Perkongsian dan Luahan
~Bila Ku Berlagu~
1 comment:
terbaik!!=)*saya follow awk,awk follow sy ye..
Post a Comment